Minggu, 22 Juni 2014

Be An Introvert. Why Not?




Hai semuanya!

Ngomongin tentang kehidupan sosial, kayaknya hal yang satu ini emang enggak bisa lepas, ya, dari kehidupan kita? Apalagi kalau bukan ‘go get a friend a lot as you can’. Yeah, namanya mahluk sosial kayak kita, khususnya remaja, mempunyai banyak teman adalah salah satu kebahagiaan sendiri. Karena di samping membuat hidup kita lebih berwarna, teman terkadang bisa memberikan arti hidup dan membuat pemikiran kita jauh lebih terbuka. Meskipun terkadang, enggak semua teman yang kita punya itu baik.



Oke, gue mau menceritakan sedikit tentang kehidupan sosial gue. Jujur, gue itu anaknya emang agak susah bergaul sama orang lain. Walaupun sebenarnya, gue seneng banget ketemu orang-orang baru dan menjalin hubungan pertemanan. Ya tapi apa daya, karena memang gue ini dasarnya emang pendiam dan jarang bergaul juga, jadinya gue agak bingung buat memulai topik obrolan dari mana. Pemikiran gue udah macam-macam, tuh. Takutnya apa yang gue obrolin itu enggak asyik dan membosankan, ataupun semacamnya. Yahh intinya sih, gue itu enggak terlalu pandai banget dalam bergaul, alias not have a good social’s skill

Gue itu adalah tipikal cewek yang lebih asyik sama pemikiran gue sendiri. Kalau misalkan dalam ilmu Psikologi, kepribadian manusia itu kan ada dua, yaitu Introvert (Pendiam) dan Ekstrovert (Periang), dan setiap orang punya dua kepribadian tersebut. Namun, pasti ada salah satu dari sifat tersebut yang lebih dominan. Dan kepribadian gue lebih dominan yang Introvert (Pendiam).

Awalnya, gue sedih banget ketika tau sifat gue lebih condong ke Introvert. Karena waktu itu gue mikir, cewek itu harus cerewet dan lebih aktif bicara. Pernah juga gue mencoba cerewet seperti teman-teman gue yang lain. Namun, itu enggak berlangsung lama. Makin lama gue merasa aneh dengan mencoba ‘menjadi orang lain’. Akhirnya? Gue balik jadi seorang cewek pendiam. Dan pada kenyataannya, gue enggak bisa seperti itu. Gue bukan tipe cewek yang gampang berbaur dan banyak omong kayak kebanyakan cewek. Gitu.



.....


Selama beberapa tahun, gue terpuruk sama sifat gue yang pendiam. Gue selalu menyalahkan Tuhan dan keadaan, dan selalu mengeluh sepanjang hari ini. Dan jujur aja, dengan kalian mengeluh, hidup kalian akan terasa jauhhh lebih berat dan melelahkan. Dan ini adalah beberapa kalimat yang sering gue keluhkan dulu,

“Kenapa sih gue kok jadi orang pendiam?!”

“Kenapa sih gue enggak bisa gampang bergaul kayak temen-temen gue yang lain?”

“Hidup gue menyedihkan banget! Enggak ada satupun orang yang mau temenan sama gue!”

“Kenapa gue enggak pintar ngomong! Kenapa gue selalu kaku dan menunggu orang lain buat ngajak gue ngobrol?!”

“Kenapa gue terlalu sensitif dan selalu memandang segala hal dengan seius!”

Yah, gue enggak mau munafik. Karena waktu dulu, memang gue itu lebih sering mengeluh dan menyalahkan keadaan, ketimbang memperbaiki keadaan supaya lebih baik. Gue selalu memyalahkan kepribadian gue yang pendiam. Pokoknya, hidup gue terasa suram banget.

Ketika gue masih duduk di bangku SMA, gue sering melihat beberapa temen gue yang cewek dengan asyiknya, sering foto bersama dengan wajah yang benar-benar riang gembira banget. Dan gue cuma bisa ikutan senyum melihat kebiasaan teman-teman gue yang satu ini dari kejauhan. Kadang dalam hati, ada hasrat buat ikutan foto bareng sama mereka. Ya tapi, karena gue jarang ngobrol dan enggak terlalu dekat dengan mereka, jadinya kan kesannya ‘sok akrab’ banget kalau mau ikutan foto. So, ya gue lebih baik pergi ke kantin ataupun pergi ke kelas sebelah buat ngobrol-ngobrol.

Kalau gue mau menjabarkan kekurangan gue, itu tuh buanyakk banget! Gue itu tipe cewek yang enggak mudah terbuka dengan orang lain (bahkan teman gue sendiri). Gue tipe cewek yang kalau ngomong kadang enggak di pikir dua kali, jadi terkadang kedengerannya ketus (padahal gue cuman menyampaikan apa yang gue pikirkan). Gue itu tipe cewek pelupa dan cerobohnya minta ampun. Dan masih banyak lagi kekurangan yang gue punya. He-he.

Eh, elo enggak malu mengumbar kekurangan yang lo punya?

Malu? Ha-ha. Buat apa malu? Justru di sini karena gue mau jujur dengan diri gue sendiri. Gue enggak malu kalau gue itu memang cewek pendiam dan susah bergaul. Ya karena itulah apa adanya gue. Mungkin dulu gue boleh malu dengan kepribadian gue. Tapi kalau sekarang? No more! Gue malahan amat sangat bangga karena sifat Introvert gue. What’s the problem with Introvert personality? Banyak kok orang-orang sukses di luar sana yang bisa meraih segala kesuksesan dan kebahagiaan yang mereka inginkan. Contohnya kayak Abraham Lincoln (Mantan Presiden Amerika) dan J.K.Rowling (Author of "Harry Potter") adalah salah satu contoh orang-orang Introvert yang sukses. Keren banget, ya? :D



Gue waktu itu terlalu mikirin omongan orang lain tentang gue. Pernah ada salah satu teman gue ngomong kayak gini “Ah, Lia mah lebih asyik di dunia maya daripada di dunia nyata!”. Dan ada juga yang ngomong , “Lia mah kalau di kelas diem, tapi kalo di Twitter bawel banget”. Yah, gue sempat down juga sih di bilang kayak gini. Kesannya gue itu anak cemen yang beraninya cuma di dunia maya. Jadi pada akhirnya, gue lebih memilih  jarang ngetweet dan bales Mention seperlunya.

Tapi setelah gue pikir-pikir lagi, Kenapa gue jadi berubah karena pendapat orang lain?’. Karena pada dasarnya, gue memang lebih bisa mengekspresikan diri gue lewat tulisan. Maka, media kayak Blog dan Twitter lah yang jadi tempat yang pas untuk gue berkicau ria. Apa gue mesti berubah jadi orang lain supaya enggak ada yang komentarin? Sepertinya enggak bakal mengubah semuannya. Pasti adaaa aja orang yang komentarin. But, forget it. He-he 

Jadi buat kalian punya kepribadian Introvert kayak gue, enggak usah sedih. Kalau misalkan kalian terus mengeluh dengan sifat Introvert, mau sampai kapan? Hidup itu terlalu singkat buat mengeluh terus menerus. Menjadi Introvert bukan sebagai penghalang buat kita melakukan banyak hal. Gue ngomong kayak gini bukannya karena gue merasa lebih baik dari kalian. Bukan. Justru gue sekarang lagi berjuang menjadi diri sendiri dan menikmati apapun yang telah Tuhan berikan kepada gue. Dan satu hal yang ingin gue katakan adalah, Gue bangga menjadi seorang INTROVERT.

Oke, sampai di sini dulu postingan gue. So, anyone have an Introvert personality like me? Share on the comment below yaps'! :D

1 komentar:

  1. It's so related to me, the good things about introvert is they're deep thinker :) . Introvert bukan sesuatu yg hrs dipermalukan apalagi disembunyikan, kita justru bangga terlahir introvert. :-D

    BalasHapus