Sabtu, 21 Juni 2014

High School's Story



Semenjak gue lulus dari Sekolah Menengah Pertama (SMA), banyak banget hal-hal yang gue pikirkan. Gue cuma bertanya sama diri gue sendiri; Apa sih yang selama ini gue dapatkan selama di masa putih abu-abu?

Kalau menurut gue pribadi, banyak banget hal yang gue dapatkan ketika duduk di bangku SMA. Yahh walaupun enggak semua kenangan di sekolah itu menyenangkan, ya. Tapi seenggaknya, kita punya cerita ketika masa sekolah. Apapun itu, entah seneng-dongkol-aneh-serem dan sebagainya.



Oke, di postingan gue kali ini, gue mau nge flashback kembali kenangan gue saat SMA. Enggak kerasa banget, gue udah lulus sekolah aja. Perasaan baru aja kemarin gue ikut Masa Orientasi Siswa (MOS) Ehh sekarang gue udah jadi alumni aja. He-he. Waktu berlalu dengan cepat banget.

Kalau ngomongin tentang sekolah, adaaaa aja kejadian ataupun cerita yang asik buat di dengar. Entah cerita tentang guru, murid ataupun hal-hal lainnya. Intinya, setiap sekolah punya berbagai cerita yang unik pastinya.

Dan sekarang, gue mau ceritain tentang hal-hal yang gue rasakan ketika ada di Sekolah.


KELAS X (1 SMA)


  • IM NOT AN ORACLE



Ketika gue duduk di kelas satu SMA, banyak temen-temen di kelas gue yang sering curhat tentang cinta dan semacamnya. Ya mungkin keliatannya gue kayak Psikolog dadakan di kelas. Tapi mereka-mereka yang curhat ke gue itu lebih mengarah ke ramal. Tapiii di sini, gue enggak ada ilmu meramal ataupun semacamnya, ya. Itu dosa banget, dan kalian enggak boleh percaya! Namanya musyrik, oke? :D

Jadi gini, gue enggak tau awalnya dari mana. Tapi yang jelas, beritanya jadi nyebar, dan hampir seluruh anak cewek di kelas gue pada curhat dan minta solusi ke gue. Gue di sini berperan sebagai mediator, bukan sebagai narasumber yang ngasih wejangan tentang cinta.

Terus, yang ngasih saran siapa kalau bukan elo, Li?

Nyokap. Nyokap gue lah yang menjawab segala masalah percintaan temen-temen di kelas gue. Dan gue cuma sebagai mediator, agar setiap ucapan yang nyokap gue sampaikan, gue olah lagi kata-katanya. Supaya gampang di pahamin sama temen-temen gue nantinya. Gitu

Proses temen-temen gue minta tolong ke nyokap gue ada beberapa langkah, diantaranya:

  • Dengan muka melas, temen-temen yang minta tolong di kasih solusi menceritakan semuanya kepada gue. Tapi jujur aja, gue enggak pernah minta mereka ceritain semuanya! Gue cuma bilang 'ceritain aja inti masalahnya kayak gimana'. Tapi berhubung gue itu orangnya enggak banyak omong, jadinya setiap rahasia aman dan enggak bakal bocor. Dan kalaupun ada yang nanya, enggak bakal gue kasih tau.
  • Selanjutnya, gue pun langsung menceritakan keluhan temen-temen gue ke nyokap. Tentu aja, cerita dari temen gue, gue ubah lebih singkat lagi, agar nyokap bisa gampang paham dengan inti ceritanya. Sejam kemudian, nyokap pun bakal ceritain panjang lebar tentang nasihat yang di tunjukan kepada temen gue
  • Ke esokan harinya, temen gue yang minta tolong sama gue pun dengan cepat langsung menghampiri gue dan menanyakan apa yang nyokap gue bilang. Dan setelah gue ceritain semuanya, responnya bermacam-macam. Ada yang seneng, bete dan ada juga yang udah gue ceritain panjang lebar tapi tetep enggak ngerti.
  • Dan begitu seterusnya
Awalnya sih gue seneng-seneng aja ya bisa membantu permasalahan temen-temen gue. Tapi sebelumnya, gue mau memberi tau satu hal: Nyokap gue bukannya bisa meramal, dia bisa memberi tau gambaran cinta temen-temen gue karena berdasarkan pengalaman yang ia tau dari teman-temannya. Dan membuat gue seneng adalah, jadi banyak temen di kelas yang ngobrol sama gue. Karena gue itu tipikal orang yang agak pendiam dan harus di pancing dulu kalau mau ngobrol. Tapi kalo misalkan mood gue lagi bagus, gue biasanya akan jauh lebih bawel daripada biasanya.

Oke, balik lagi ke cerita awal.

Kesenengan gue dalam membantu masalah mereka pun enggak berlangsung lama. Setelah gue perhatiin baik-baik, mereka yang ngajak ngobrol gue dan secara tiba-tiba ramah itu ketika mereka lagi butuh aja. Mereka cuma butuh gambaran tentang solusi hubungan cinta mereka ke gue. Dan sehabis gue bantu, mereka pun langsung pergi dan enggak ngajak gue ngobrol gue. Dan gue sadar, kalau gue ternyata...

DI MANFAATIN.

Dan semenjak saat itu, gue memutuskan untuk menutup jasa 'solusi cinta' di kelas gue.

  • TAEKWONDO, CIAT!



Waktu di sekolah, gue sempet ikut eskul beladiri Taekwondo. Karena gue suka olahraga beladiri, makanya gue mutusin buat ikutan eskul ini. Di sini, gue punya dua pelatih, namanya Sabaeum Asa dan Reza. Tapi dari dua pelatih ini, gue paling sayang sama sabaeum Asa. Enggak tau kenapa, kayaknya tuh gue ngerasa deket aja sama dia. Tapi sayang dalam arti kayak keluarga loh, ya, bukan cinta monyet.

Dan selama Eskul, sabaeum Esa banyak banget ceritain tentang hal-hal yang menginspirasi murid-murid yang ikut beladiri ini. Dan di sini juga lah, banyak ilmu yang enggak bakal di dapatkan di tempat manapun. Kecuali di eskul Taekwondo Sekolah gue.

Dan Alhamdulillah banget, gue mengikuti sempat mengikuti lomba kejuaran Taekwondo di bulan Februari tahun 2013. Meskipun gue hanya mendaptkan Medali Perak. Namun seenggaknya, gue mengharumkan nama Sekolah dengan prestasi yang gue raih.



  • MY FIRST LOVE


Saat gue duduk di kelas satu SMA, gue menemukan seseorang yang mengubah segalanya dalam hidup gue. Memang kedengarannya lebay, tapi itu yang gue rasain. Gue merasa hidup gue dalam hal cinta seketika berubah drastis saat kenal sama satu cowok, sebut aja Dika. Dia adalah cinta pertama gue selama di SMA. Bagi gue, Dika adalah cowok pertama yang mewujudkan satu impian gue sejak lama, yaitu: Rasanya di taksir duluan sama cowok. Dan dia beri itu semua ke gue, dimana keadaan gue cuma seorang cewek cupu yang enggak cantik-cantik amat. Sedangkan dia adalah cowok populer dan di taksir sama banyak cewek-cewek. Ceritanya kayak FTV banget, ya? Tapi itu semua emang Real alias nyata. Tapi sebenernya, gue juga enggak tau pasti apa Dika beneran suka sama gue apa enggak. Karena gue sama sekali enggak pernah pacaran sama Dika :")

Dika adalah orang yang selalu tepuk tangan paling kencang dan bersemangat ketika gue tampil di depan kelas buat presentasi tugas. Dika adalah orang pertama yang selalu memberi gue semangat ketika olahraga Soft Ball (Kasti). Dika adalah cowok yang rela maki temennya karena udah ngatain 'bego' ke gue. Dia adalah cowok yang selalu memutar lagu-lagu Paramore kesukaan gue dengan volume yang keras. Dia adalah cowok yang ketika di ruang ujian, manggil-manggil gue bukannya untuk nyontek, melainkan cuman mau ngatain gue 'Sulis' dan membuat gue gondok, lalu dia cekikikan melihat ekspresi kesal gue. Dia adalah cowok yang rela menghentikan makan siangnya hanya buat bantuin gue yang kesusahan duduk karena terlalu banyak membawa banyak barang, lalu membenarkan posisi bangku gue. Dan dia adalah cowok pertama yang rela menghentikan motor Matic putihnya, lalu nyamperin gue dan bilang "Li, gue pulang duluan, ya". I miss that moment, Dika :")




KELAS XI (2 SMA)


  • KESURUPAN !
Waktu itu di kelas gue adalah satu kejadian yang bikin geger banget. Saat kejadian itu, temen-temen cewek di kelas gue seketika langsung histeris dan teriak-teriak. Gimana gak teriak, di kelas gue ada salah satu cowok yang PASTI kesurupan pas pelajaran Bahasa Indonesia. Bahkan guru Bahasa Indonesia gue, Ibu Atun, jadi parno dan takut mau ngajar di kelas gue.

Jadi awal ceritanya kayak gini, pas pelajaran Bahasa Indonesia, semua anak-anak di kelas gue lagi pada anteng dengerin Ibu Atun ngejelasin materi. Eh tiba-tiba, dari belakang kelas, ada suara grasak grusuk yang mengganggu telinga banget. Sampai akhirnya ada suara

"BRAKKKK!!"

Gue sama anak-anak yang lain langsung nengok dong ke asal suara itu. Dan bener aja, temen gue yang namanya Amad, lagi ngamuk dan nendang-nendangin barang yanga ada di sekitarnya. Sesaat kemudian, dia berjalan menuju depan kelas dan nonjokin tembok sampai suaranya menggema satu kelas.

"SEMUANYA KELUARR!" Seru ketua kelas gue yang bernama Tama.



Sontak aja semua anak-anak di kelas gue langsung pada keluar dari kelas, karena kondisi si Amad makin parah. Dia udah menggerang-gerang dan ngeluarin suara khas orang Kesurupan. Bahkan untuk membuat keadaan Amad yang lagi Kesurupan, ketua kelas gue, si Tama, mencoba buat membantu ngeluarin Setan yang ada di tubuhnya si Amad. Bukannya si Setan keluar, malah si Tama yang ketempelan. Dan alhasil? Tama malah muntah-muntah dan langsung lemas.

Sehabis itu, saat keadaan si Amad udah lumayan tenang, temen-temen cowok di kelas gue gotong royong buat membopong tubuhnya si Amad menuju ke Mushalla Sekolah. Dan gue enggak tau lagi kelanjutan ceritanya kayak gimana. Soalnya pas gue sama beberapa temen gue mau ke Mushalla, di cegat sama salah satu guru, dan menyuruh buat balik ke kelas.


  • TWO MONTHS FOR FOUR MINUTES

Waktu itu, Ibu Atun memberi tugas untuk membuat film singkat, atau bahasa kerennya sih film INDIE. Dan gue bersama tujuh teman gue pun akhirnya memutuskan untuk membuat Film dengan tema yang selalu berubah-ubah. Tema pertama ceritanya sangatttt terarah, dan terencana banget. Judulmya gue lupa, tapi ada 'darah-darah' nya. Jadi ceritanya tentang sekelompok remaja yang menginap di suatu Villa. Dan dari sekian anak-anak remaja itu, ada salah satu cewek yang memiliki dendam kesumat karena dia sering di Bully. Dan akhirnya, semua remaja itu di bunuh satu per satu, dan si cewek pembunuh itu pun akhirnya memutuskan buat bunuh diri.

Tapi akhirnya tema Horror itu enggak jadi di gunakan, soalnya terhambat sama masalah tempat dan properti.

Oia, selama pembuatan tugas Film INDIE, gue dan teman-teman yang lain memutuskan untuk meminta bantuan ke salah satu Alumni di Sekolah gue, sebut aja Dirgan. Dirgan adalah cowok yang udah lumayan Profesional di bidang pembuatan Film. Karena dia tau seluk beluk pembuatan Film yang bagus, makanya gue memutuskan buat meminta jasa ka Dirga.

Beberapa Ide pun udah di rundingin sama ka Dirga. Tema pertama yang ka Dirga usul kan buat kelompok gue adalah tentang Drama Musikal. Jadi nanti, model Film nya kayak semacam High School Musical gitu


Tapi karena dari temen-temen gue, yang bisa nyanyi cuma satu orang, dan selebihnya (termasuk gue) suaranya hancur parah, tema tentang Drama Musikal pun akhirnya enggak di gunakan buat tema Film.

Dan selama beberapa menit rundingan, akhirnya kami semua memutuskan buat mengusung tema Action yang judulnya 'Gentle Men'

Jadi Film Gentle Men menceritakan tentang dua kelompok geng berandal yang ngerebutin satu cewek idaman semua cowok. Dan akhir dari film ini adalah, dua geng berandal yang berantem itu akhirnya meninggal semua, dan enggak ada satupun yang jadian sama cewek itu.

Dan asal kalian tau, selama dua bulan, gue dan teman-teman yang lain membuat Film INDIE yang hasilnya cuma berdurasi empat menit. Dikit banget, ya? Emang. Soalnya, satu setengah bulan itu kita semua cuman sibuk ngebahas tentang tema yang ujung-ujungnya enggak jadi di pakai buat filmnya. Dan akhirnya, hanya dalam waktu setengah hari, Film " The Gentlemen" pun terlahir.


KELAS XII ( 3 SMA)


  • THE LATEST STUDENTS
Ketika gue duduk di kelas tiga SMA, adalah saat dimana kebiasaan gue ketika SMP pun kumat lagi. You know what is it? Yap, i'm always late to come to School. Yap, dalam seminggu, gue bisa telat tiga ataupun empat kali. Dan kali di hitung dalam waktu setahun, gue bisa telat sebanyak enam puluh kali. Banyak, ya? Emang. Bahkan saking seringnya gue telat, guru yang bisa mendata nama-nama murid yang telat, sampai hafal dengan wajah dan kelas gue.

Berbagai hukuman pun udah pernah gue rasakan selama telat datang ke Sekolah. Mulai dari pungutin sampah plastik, bersihin lantai Mushalla Sekolah, mondar-mandir di lapangan, hormat ke tiang bendera dan banyakkk lagi.

Pernah waktu itu, dalam seminggu, gue telat empat hari berturut-turut, dan di saat gue telat itu, ada wakil kepala Sekolah yang memang sering merhatiin gue.

"Eh si Ria telat lagi. Haduhhh" Seru Wakil Kepala Sekolah yang selalu salah manggil nama gue. Sebut aja Bapak Aru.

"He-he. Macet, Pak" jawab gue sambil nyengir.

"Kamu tuh, aduh, lama kelamaan saya bikin piala penghargaan buat kamu. Tulisannya, 'The Latest Student'. Telat mulu lagian si Ria " ucap pak Aru. Udah tau nama gue Lia, masih aja manggilnya Ria.

Saking gerahnya Wakil Kepala Sekolah sama kelakuan gue yang enggak tobat-tobat, dia pernah minta gue buat pindah Sekolah, karena makin hari gue telat terus dateng ke Sekolah. Tapi untungnya, Wakil Kepala Sekolah gue memang dasarnya baikkk banget. Jadi, setiap gue telat, dia cuma bilang "besok jangan kayak gini lagi, ya". Tapi tetap aja, besoknya gue telat lagi. He-he.



Sebenernya banyak banget kisah di SMA yang penginn gue ceritakan di sini. Tapi mungkin, segini aja cukup kali, ya? :D

Okey, ini adalah sedikit cerita gue selama di SMA. How bout ya' guys?











Tidak ada komentar:

Posting Komentar